Sabtu, 23 Agustus 2014

Hancurkan 4 Hal Yang Menghambat Kesuksesan Anda

Mengapa orang sering kali berhenti. Tidak bergerak dan ragu? Mengapa sering kali kita mendengar kata tidak mungkin, sulit, imposible, mana bisa. Ahh mimpi! Mengapa?

Sahabat sukses,

Ada empat hal yang harus kita kenali dalam diri ini, yang sering kali membuat kita diam seperti kubangan yang semakin lama, airnya
semakin menipis dan memburuk kwalitasnya.
Anda mau? Tentu saja itu bukan Anda! Bukan sahabat sukses!

Baik mulai kenali Stopper Thinking Anda

1. Tidak sungguh-sungguh alias malas.

Banyak orang begitu mendapat tantangan, langsung bilang "Tidak mungkin" padahal karena kemalasan telah membuatnya berhenti. Jika ada kesulitan, cepat sekali menyerah, karena memang tidak sungguh-sungguh.

2. Data masa lalu.

Ini sering kali membuat orang menyerah bila ada tantangan baru. Bila sudah berpuluh tahun sebagai tenaga administrasi, maka jika disuruh jualan langsung bilang TIDAK BISA. Bila nenek moyangnya miskin, maka bila di suruh kaya langsung TIDAK MUNGKIN. Hati hati dengan data masa lalu anda, bila memang data itu tidak bagus atau tidak sesuai dengan cita-cita dan keinginan anda.

3. Limiting belief

Wow. Ini yang sangat banyak membuat orang hanya terdiam. Seorang tukang becak yakin 100% kalau dirinya adalah terlahir sebagai tukang becak. Keyakinan yang salah dan terbatas itulah yang membuatnya menjadi tukang becak bertahun-tahun. Apakah Keyakinan anda terkungkung? Bongkar!

4. Belum tahu caranya.

Jangan terburu-buru bilang tidak bisa atau tidak mungkin, karena anda belum tahu caranya. Nah Anda harus belajar untuk menemukan caranya.

Sahabat Sukses! Selamat membongkar 4 hal yang membuat anda TIDAK BERUBAH. Membuat Anda lambat, membuat anda jalan ditempat. Anggaplah 4 hal ini sebagai tembok dan bongkarlah dengan semangat seperti layaknya lagu Iwan Fals: BONGKAR!
Hidup Adalah Pilihan
Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata,

"Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku."
Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang.
Bibit yang kedua bergumam.

"Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan t! erjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman."
Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.
Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan mencaploknya segera.
Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak.
Anda pasti sering mendengar atau pun membaca kalimat motivasi seperti ini, "Cepat ambil KESEMPATAN itu, karena KESEMPATAN tidak pernah datang dua kali!" Atau yang seperti ini, "Kalau Anda tidak ambil KESEMPATAN saat ini, maka KESEMPATAN tidak akan datang kepada Anda lagi!"

Saya paham bahwa kalimat seperti tersebut memang bertujuan memotivasi agar kita cepat tanggap terhadap KESEMPATAN yang ada di depan kita, dan segera ambil keputusan untuk meraihnya dengan sungguh-sungguh. Karena jika tidak, maka memang KESEMPATAN tersebut akan segera hilang begitu saja dari hadapan kita. Sayang kan?

Dan, yang perlu Anda sadari, sebenarnya di sepanjang hidup kita ini terdapat kesempatan-kesempatan baru dan menyenangkan, tetapi kita harus mencarinya. Kesempatan tidak mengejar Anda; Anda harus mengejarnya. Kita semua harus belajar melihat "kelimpahan", sementara keba! nyakan orang melihat "kekurangan". Kebanyakan kesempatan menampilkan dirinya dalam bentuk krisis, kemalangan, ataupun kegagalan _ dan banyak kisah kesuksesan dimulai dengan cara ini.

Setiap manusia sesungguhnya memiliki kemampuan, gagasan dan kesempatan cukup untuk membuat kita kaya dalam setiap bidang kehidupan. Kebanyakan manusia tidak pernah mengeksploatasi kemampuannya, mendorong gagasannya, ataupun menangkap kesempatan-kesempatannya; karena mereka memilih melihat hanya hal-hal yang negatif, bukannya yang positif. Jika Anda selalu menunggu kesempatan, memb! uat alasan demi alasan; Anda akan sampai kepada alasan terakhir dari semuanya _ "Saya sudah terlalu tua sekarang!"

Penting saya ingatkan di sini adalah: Kita semua sesungguhnya memiliki potensi diri tak terbatas dengan banyak kesempatan di hadapan Anda. Dan, Anda hanya akan bergerak maju, jika Anda mengerti potensi diri Anda tak terbatas, dan mengakui kesempatan-kesempatan itu tersedia bagi Anda. Sehingga dengan demikian, Anda bisa memanfaatkannya sebagai bagian dari Hak Sukses Anda. Anda memang punya hak sama untuk sukses. Kesempatan Sukses! merupakan hak setiap orang yang hidup di dunia ini. Ini semestinya kita pahami bersama.

Oleh karena itu, dengan kesadaran bahwa setiap orang memiliki KEKAYAAN KESEMPATAN ini, maka pada dasarnya setiap orang pun pasti bisa meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidupnya. Jika diantara kita ada yang masih merasa bahwa kehidupannya belum sukses atau belum merasakan kebahagiaan, maka itu menunjukkan ketidakpahaman tentang adanya KEKAYAAN KESEMPATAN yang sebenarnya telah dimilikinya; atau mereka ini masih belum mau mengakui bahwa kesempatan-kesempatan itu sudah tersedia bagi kehidupannya.

sumber : internet-data.blogspot.com

Tidak ada komentar: