Berikut ini kami bawakan beberapa larangan yang harus dihindari oleh  orang yang berpuasa, disamping tentunya larangan makan dan minum serta  berhubungan seks dengan istri. Beberapa larangan itu ialah :
1. Berkata dusta dan berbuat dengan perbuatan yang tercela. Hal ini  sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dalam Shahihnya  dari Abi Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi  wa aalihi wasallam bersabda : 
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan omongan dusta dan tidak pula  meninggalkan perbuatan tercela dalam puasanya, maka tidak ada keperluan  bagi Allah untuk dia meninggalkan makanan dan minumannya”. (HR Bukhari  hadits ke 1903)
2. Berbuat dengan perbuatan sia-sia dan berucap dengan ucapan keji.  Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi  wa aalihi wasallam :
“Bukannya puasa itu hanya meninggalkan puasa dan minum. Hanyalah yang  dinamakan puasa itu ialah mereka yang meninggalkan perbuatan sia-sia  dan juga meninggalkan omongan keji. Maka bila ada yang mencerca engkau  atau berbuat dengan perbuatan bodoh terhadapmu, maka katakanlah  kepadanya : Sesungguhnya aku dalam keadaan puasa”. (HR. Hakim dalam  Mustadraknya jilid halaman 430 – 431 dari Abi Hurairah)
Adapun kebolehan bagi orang yang berpuasa itu adalah sebagai berikut :
1. Bersiwak atau menggosok gigi baik dengan pasta gigi ataupun dengan  batang siwak yang masih basah. Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Al  Imam Al Bukhari dalam Shahihnya dibawah judul Babus Siwakir Rathbi Wal Yabisi Lis Shaaimi ,  beliau menyatakan : “Dan telah disebutkan dari Aamir bin Rabi’ah bahwa  beliau menyatakan : Aku melihat Rasulallah shallallahu alaihi wa aalihi  wasallam bersiwak dalam keadaan berpuasa dan aku tidak menghitungnya  atau mengetahui berapa kali beliau berbuat demikian”.
2. Bermesrahan dengan istri sampai keluar mani tetapi tidak sampai  berhubungan seks, sebagaimana hal ini telah diberitakan oleh A’isyah  Radhiyallahu anha : “Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam  mencium istrinya dalam keadaan puasa dan beliau bermesrahan dengan  istrinya dalam keadaan berpuasa, akan tetapi beliau adalah orang yang  paling kuat menahan nafsu dari perkara yang terlarang terhadap orang  yang berpuasa”. (HR. Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya)
3. Berbekam, yaitu mengeluarkan darah kotor untuk kesehatan,  sebagaimana hal ini dilakukan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa  aalihi wasallam sebagaimana telah diberitakan oleh Ibnu Abbas  radhiyallahu anhuma dan telah diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dalam  Shahihnya dalam hadits ke 1938.
4. Memasuki waktu subuh dalam keadaan junub, sebagaimana hal ini  diberitakan oleh A’isyah dan Ummu Salamah yang keduanya adalah termasuk  istri-istri Nabi shallallahu alaihi wa aalihi wasallam dan telah  diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya. 
Demikian beberapa kebolehan bagi orang yang sedang berpuasa.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar